Kamis, 08 Maret 2012

Kritikan dari permasalahan sosial yang menyangkut kebudayaan yang sedang terjadi dimasyarakat Indonesia saat ini.

Manusia adalah makhluk sosial yang artinya makhluk yang tidak mampu hidup sendiri atau selalu membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Dalam kehidupan sosial masyarakat dikenal berbagai gejal-gejala sosial seperti norma-norma, kelompok sosial, lapisan masyarakat, proses sosial, perubahan sosial dan kebudayaan. Tidak semua gejala sosial tersebut berjalan secara normal, kadang-kadang-kadang timbul gejala sosial yang tidak dikehendaki yang kemudian sering disebut masalah sosial.
Masalah sosial merupakan persoalan, karena menyangkut tata kelakuan immoral, berlawanan dengan hukum serta bersifat merusak. Sebab itu masalah-masalah sosial tidak akan mungkin ditelaah tanpa mempertimbangkan ukuran-ukuran masyarakat mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk (Soerjono Soekamto.1990). Masalah tersebut bersifat sosial karena bersangkut paut dengan hubungan antar manusia dan di dalam kerangka bagian-bagian kebudayaan yang normatif. Hal ini dinamakan masalah sosial karena bersangkut paut dengan dengan gejala-gejala yang mengganggu kelanggengan dalam masyarakat.
Ada berbagai masalah sosial yang terjadi dalam masyarakat dan berbagai factor yang menyebabkannya. Kriteria utama masalah sosial yaitu tidak adanya persesuaian antara ukuran-ukuran dan nilai-nilai sosial dengan kenyataan-kenyataan serta tindakan-tindakan sosial. Unsur-unsur yang pertama dan pokok dari masalah sosial adalah adanya perbedaan yang mencolok antara nilai-nilai dengan kondisi-kondisi nyata kehidupan. Sumber-sumber masalah sosial dapat disebabkan oleh factor manusia maupun oleh alam seperti banjir, tanah longsor, gagal panen, maupun bencana alam lainnya.
Masalah-masalah sosial umum yang terjadi di masyarakat misalnya kemiskinan, kejahatan, disorganisasi keluarga, masalah generasi muda dalam masyarakat modern, kenakalan remaja, pelacuran, homoseksualitas dan masalah lingkungan hidup. Masalah sosial-masalah sosial yang sedang marak terjadi saat ini adalah pergaulan bebas remaja dan pelacuran yang berujung pada terinfeksinya seseorang virus HIV. Kasus-kasus HIV tidak hanya terjadi di kota-kota besar tetapi di desa-desa juga sudah ditemukan penderita HIV/AIDS. Menurut data KPA (Komisi Penanggulangan AIDS) kabupaten Buleleng jumlah kasus HIV/AIDS terhitung pada April 2009 berjumlah 602 kasus yang tersebar di seluruh kecamatan di kabupaten buleleng.
Kasus HIV/AIDS merupakan masalah sosial karena adanya perlakuan di skriminasi terhadap ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS). ODHA dianggap orang-orang yang patut dikucilkan karena telah menyalahi norma-norma yang berlaku di masyarakat, padahal mereka adalah orang-orang yang seharusnya mendapatkan motivasi dan semangat hidup dari orang-orang di sekitarnya. Anggapan orang tentang HIV/AIDS yang dapat menular dengan mudah adalah salah karena sesungguhnya penularan HIV/AIDS dapat dicegah. Hal inilah yang mendasari penulis dalam menyusun makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat diangkat dari latar belakang diatas adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah isu-isu yang berkembang di masyarakat tentang HIV/AIDS?
2. Apa itu HIV/AIDS?
3. Berapakah jumlah kasus HIV/AIDS yang terjadi di Kabupaten Buleleng?
4. Masalah sosial apakah yang dapat ditimbulkan oleh HIV/AIDS?
5. Bagaimakah peranan pemerintah, pelajar/mahasiswa, Keluarga dan LSM dalam menanggulangi kasus-kasus HIV/AIDS yang terjadi di kabupaten Buleleng?
1.3 Tujuan
  1. Untuk mengetahui isu-isu yang berkembang di masyarakat tentang HIV/AIDS
  2. Untuk mengetahui apa itu HIV/AIDS
  3. Untuk mengetahui jumlah kasus HIV/AIDS yang terjadi di kabupaten Buleleng
  4. Untuk mengetahui masalah sosial yang dapat ditimbulkan oleh HIV/AIDS
  5. Untuk mengetahui peranan pemerintah, pelajar/mahasiswa, dan LSM dalam menanggulangi kasus-kasus HIV/AIDS yang terjadi di kabupaten Buleleng
1.4 Metode
  1. Wawancara
Penulis melakukan wawancara dengan orang-orang yang berkompeten untuk mendapat informasi yang diperlukan dalam penulisan makalah ini.
  1. Kajian pustaka
Penulis melakukan kajian pustaka dari buku-buku literatur, brosur-brosur maupun dari makalah-makalah yang relevan.
1.5 Manfaat
  1. Dapat mengetahui isu-isu yang berkembang di masyarakat tentang HIV/AIDS
  2. Dapat mengetahui apa itu HIV/AIDS
  3. Dapat mengetahui jumlah kasus HIV/AIDS yang terjadi di kabupaten Buleleng
  4. Dapat mengetahui masalah sosial yang dapat ditimbulkan oleh HIV/AIDS
  5. mengetahui peranan pemerintah, pelajar/mahasiswa, dan LSM dalam menanggulangi kasus-kasus HIV/AIDS yang terjadi di kabupaten Buleleng
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Isu-Isu yang berkembang di masyarakat tentang HIV/AIDS
Bagi masyarakat awam keberadaan penyakit HIV dan AIDS dianggap sebagai sesuatu yang berbahaya. Bagi masyarakat istilah HIV dan AIDS biasanya tergambar sebagai masalah medis yang timbul akibat suatu perilaku negative dalam pergaulannya. Penderitanya yang di sebut ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) sering dijauhi dalam pergaulan karena dianggap perilaku negatifnya dapat menimbulkan HIV dan AIDS.
Banyak masyarakat menganggap penularan HIV dapat terjadi dengan mudah. Isu yang berkembang di masyarakat mengenai penularan HIV adalah sebagai berikut:
  1. Penularan HIV dapat terjadi karena bersalaman, berpelukan, atau berciuman dengan penderita HIV dan AIDS
  2. Kontak langsung seperti terpapar batuk atau bersin oleh penderita HIV dan AIDS
  3. Memakai fasilitas umum bersama-sama dengan penderita HIV dan AIDS misalnya toilet
  4. HIV dan AIDS dapat menular pada tempat pemandian umum misalnya memakai kolam renang bersama-sama
  5. Hidup bersama, berbagi makanan atau menggunakan alat makan secara bersama dengan ODHA
  6. HIV dan AIDS dapat menular akibat gigitan serangga misalnya nyamuk
Berdasarkan isu yang berkembang pada masyarat mengenai penularan HIV kita akan cenderung mengganggap bahwa HIV itu adalah virus mematikan yang dapat menular dengan mudahnya kapanpun, dimanapun, dan kepada siapapun. Padahal dalam kenyataannya tidak seperti yang masyarakat bayangkan.
2.2 Apa itu HIV/AIDS
Masyarakat sering mendengar nama penyakit tersebut dan merasa takut akan hadirnya penyakit tersebut. Tetapi sebenarnya masyarakat belum mengetahui secara jelas apa itu HIV dan apa itu AIDS. HIV (Human Imunodeficiensi Virus) adalah virus penyebab AIDS. Terdapat dalam cairan tubuh pengidapnya seperti darah, air mani atau cairan vagina. Pengidap HIV akan tampak sehat sampai HIV menjadi AIDS dalam waktu 5-10 tahun kemudian. Walaupun tampak sehat mereka dapat menularkan HIV pada orang lain. AIDS (Aquired immune Deficiency Syndrome) atau sindroma menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan HIV sehingga tubuh tidak dapat memerangi penyakit.
Seperti isu yang telah berkembang di masyarakat mengenai cara penularan HIV sebenarnya terjadi kekeliruan pada pandangan masyarakat tersebut. Sebenarnya HIV hanya dapat menular melalui 4 cairan tubuh yaitu cairan sperma, cairan vagina, darah, dan yang terbaru ditemukan bahwa virus HIV terdapat pada cairan sumsum tulang belakang. Penularan HIV itu sendiri dapat terjadi melalui beberapa cara:
  1. Melalui hubungan sex yang tidak terlindung (anal, oral, vaginal) dengan pengidap HIV
  2. Melalui transfuse darah atau menggunakan jarum suntik secara bergantian
  3. Melalui ibu hamil pengidap HIV pada bayi yang dilahirkan dan dari ibu ke anak selama menyusui.
HIV tidak ditularkan melalui pergaulan seperti berjabat tangan, sentuhan, ciuman, pelukan, peralatan makan, gigitan nyamuk, penggunaan jamban atau tinggal serumah, kontak dengan penderita yang betuk atau bersin. Hal ini menjawab bahwa isu yang berkembang di masyarakat tidaklah benar.
Siapapun bisa saja tertular HIV dan gejala yang diltimbulkan tidak dapat di bedakan dengan orang sehat kebanyakan karena penampilan luar seseorang tidak menjamin mereka bebas HIV. Orang dengan HIV positif sering terlihat sehat dan merasa sehat sebelum melakukan tes darah. Apabila melakukan tes HIV barulah seseorang mengetahui dan menyadari bahwa dirinya tertular HIV. Tes HIV merupakan satu-satunya untuk mendapatkan kepastian tertular HIV atau tidak. Pelayanan tes darah ini telah disediakan oleh pemerintah di rumah sakit atau puskesmas dengan tidak dipungut bayaran.
Setelah terinveksi HIV biasanya tidak ada gejala dalam waktu 5-10 tahun. Kemudian AIDS mulai berkembang dan menunjukkan gejala-gejala sebagai berikut:
1. kehilangan berat badan secara drastis
2. diare yang berkelanjutan
3. pembekakan di leher dan di ketiak
4. batuk terus menerus
Setelah mengetahui apa itu HIV/AIDS pastilah muncul di pemikiran kita bagaimana upaya untuk mencegah penularan HIV. Pencegahan HIV sangat mudah, tergantung pada prilaku kita sendiri. Pencegahannya dapat dilakukan dengan model pencegahanABCDE yaitu:
1. Absen Seks yaitu tidak melakukan hubungan seks sama sekali
2. Befaithfull yaitu saling setia dengan pasangan dan tidak berganti-ganti pasangan seks
3. Condom yaitu selalu menggunakan kondom jika melakukkan hubungan seks beresiko baik lewat vagina, dubur, ataupum mulut
4. Don’t Inject yaitu tidak menggunakan alat-alat suntik atyau jarum bekas apalagi menggunakan narkoba suntik
5. Education yaitu selalu mengikuti perkembangan informasi tentanng HIV/AIDS melalui membaca, berbicara mengenai HIV/AIDS untuk menambah pengetahuan.
2.3 Jumlah Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Buleleng
Berdasarkan data yang penulis peroleh dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA)Kabupaten Buleleng, dari tahun 2000 sampai April 2009 tercatat sejumlah 602 kasus dan 3 korban telah meninggal dunia. Dari 65 kasus yang dilaporkan pada tahun 2009 tercatat 78% (51 orang) di derita oleh para laki-laki dan sisanya 22% (14 orang ) di derita oleh para perempuan. Menurut informasi yang penulis peroleh dari Yayasan Citra Usadha Indonesia (YCUI) cabang Singaraja yang berlokasi di Lovina, kebanyakan dari penderita HIV/AIDS disebabkan oleh perilaku seks tidak aman dan penggunaan jarum suntik narkoba.
Jumlah kasus HIV/AIDS tahun 2000-2009 di Kabupaten Buleleng
Tahun
Jumlah
2000
2
2001
2
2002
10
2003
21
2004
9
2005
60
2006
125
2007
143
2008
165
Apr-09
65
TTotal
60260

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Premium Wordpress Themes